Portal Islami - Kisah ini terjadi pada seorang dokter yang beragama kristen. Saat itu, perawat lupa menandai dua bayi yang lahir bersamaan dengan nama ibunya. Dokter Kristen itu pun minta bantuan temannya seorang dokter Muslim untuk memutuskan kepemilikan dua bayi itu.
Bayi yang satu berkelamin laki-laki dan yang lainnya perempuan. Dokter Kristen berkata pada temannya, bukankah agama Islam yang dibanggakan teman Muslimnya selalu punya solusi atas segala masalah.
Dokter Muslim ini pun berjanji menyelesaikan masalah itu.
Setelah memohon petunjuk Allah, ia mengukur kandungan Air Susu Ibu (ASI) dari setiap ibu.
Selepas penelitian, ia berkata pada temannya bahwa ia telah mengetahui siapakah ibu dari setiap bayi. Setelah mengadakan tes DNA, maka terbuktilah kebenaran dari solusi itu.
Dengan takjub dokter Kristen tersebut bertanya kepada teman Muslimnya bagaimana dia bisa melakukan hal itu.
ilustrasi |
Dokter Muslim menjelaskan bahwa dalam Alquran disebutkan “Bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan” (Annisa: 11).
Ia mendapati salah satu ibu memiliki ASI yang kandungan vitamin, kalsium dan mineral lainnya dua kali lipat dari ibu lainnya.
Maka tidak diragukan lagi bayi laki-lakilah yang dilahirkan sang ibu sementara bayi perempuan dilahirkan ibu yang lainnya. Karena kejadian ini dokter Kristen tidak ragu memeluk Islam
Ahli Biologi asal Jepang Masuk Islam karena Buah Tin dan Buah Zaitun
Kisah ini tentang seorang ahli Biologi asal Jepang. Ia melakukan banyak riset pada berbagai macam tumbuhan. Cerita keislamannya bermula saat ia meneliti suatu protein bernama methalonids.
Protein ini keluar dari otak manusia dan hewan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Methalonids ini penting bagi tubuh untuk menurunkan kolesterol, menguatkan fungsi jantung dan memperkuat sistem pernafasan.
Karena sedikitnya jumlah protein ini dalam tubuh, ahli riset Jepang ini mencari alternatif sumber methalonids.
Kemudian ia menemukan bahwa hanya buah tin dan buah zaitunlah yang mengandung protein berharga ini.
Dalam risetnya ia mendapati apabila buah tin saja yang dikonsumsi maka hasilnya tidak maksimal, berlaku pula sebaliknya.
Lalu, dicobalah oleh ahli riset ini mengkonsumsi satu buah tin dan satu buah zaitun, hasilnya bagus.
Sampai suatu saat ia menemukan formulasi terbaik yaitu mengkonsumsi satu buah tin dan enam buah zaitun, dan hasilnya amat menakjubkan, penyakit sembuh sempurna.
Berdasarkan temuan formulasi 1 buah tin dan 6 buah zaitun ini, ia memberitahu seorang dokter Saudi Arabia.
Lalu, dokter ini meneliti penggunaan kata tin dan zaitun dalam Alquran.
Hasil dari penelitiannya menunjukkan sesuatu yang luar biasa, ternyata dalam Alquran, tin disebutkan satu kali dan zaitun disebutkan enam kali salah satunya secara tersirat.
Dokter Saudi sungguh takjub atas temuannya ini. Ia mengabarkan hal ini kepada ahli riset Jepang tersebut.
Ahli riset Jepang ini sangat kagum atas hasil penelitian ayat Alquran. Ia berpendapat tidak mungkin sebuah kitab suci dapat menampilkan suatu informasi masa depan yang akurat kalau ia dibuat oleh manusia.
Maka pastilah kitab suci Alquran ini dibuat oleh Tuhan Yang Mahahebat. Atas hasil penelitian ini, maka tidak ragu ia menyatakan diri sebagai muslim.